Oleh: ppalumm | Februari 27, 2009

Prolog


clip_image002

segala-puji-11

Segala puji bagi Alloh SWT yang telah memberikan petunjuk kepada Agama-Nya. Dia telah menurunkan Alqur’an tanpa ada keraguan di dalamnya. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah, dipuji dan dipuja kecuali Allah Yang Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya.

Shalawat dan salam abadi semoga senantiasa mengalir ke pangkuan manusia agung di alam semesta, Nabi Muhammad SAW. Dia telah mengukir sejarah dengan sebaik-baik sejarah yang dapat dipetik menjadi teladan bagi Umatnya. Shalawat dan salam juga disampaikan kepada Ahli Bait, Keluarga dan Sahabatnya yang telah menyertai selama perjalanan hidupnya dalam sebaik-baik kurun manusia.

Alloh SWT telah menyempurnakan nikmat-Nya. Memilihkan Islam sebagai Agama. Tidak ada agama kecuali Islam. Semua Nabi dan Rasul telah menyampaikan Islam kepada Umatnya masing-masing pada zamannya. Islam akan tetap ada sampai matahari terbit dari barat dan tenggelam di timur cakrawala.

Umat Nabi Muhammad adalah umat terakhir yang menerima mata rantai agama. Umat ini adalah umat terbaik dan terpilih untuk terus menjaga kemurnian agama. Meskipun harus terbagi dalam beberapagolongan, akan tetapi harus tetap bersatu di bawah satu Bendera Tauhidulloh. Maka semuanya akan masuk sorga. Kecuali yang menolaknya.

Golongan-golongan itu akan tampak dalam bentuk Aliran Teologi (Kalam), Madzhab (Fikih), Thariqat (Tasawuf), dan Siyasah Islamiyah (Politik Islam). Semuanya merupakan kesatuan Islam dalam keanekaragaman pengamalan dan pengabdian kepada Alloh SWT. Meskipun terkadang terjadi kontradiksi antara yang satu dan lainnya. Namun kita harus tetap kembali kepada Sumber utamanya, Alqur’an dan Alssunah.

segala-puji-2

“Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali (agama) Alloh, dan janganlah bercerai-berai. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian, ketika kalian dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Alloh mempersatukan hati kalian, lalu karena nikmat Alloh itu kalian menjadi orang-orang yang bersaudara. Dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Alloh menyelamatkan kalian dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran: 103)

Dekade kini, Thariqat bukan hanya menjadi kajian dan rutinitas orang awam saja. Bahkan di kalangan ilmuwan dan intelektual banyak mengadakan pengkajian-pengkajian tentang Thariqat yang pada akhirnya mereka tertarik dan masuk di dalam Thariqat tersebut.

Banyak Thariqat Mu’tabarah yang telah dikenal dan berkembang di belahan penjuru dunia. Di Indonesia pun demikian halnya.

Sebuah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, bahwa Rasullulloh SAW telah mengisyaratkan hal tersebut. Sebagaimana sabdanya di dalam “Mizanul Qubra”, Juz I, Halaman 30

segala-puji-3

“Sesungguhnya syariatku datang dengan membawa 360 Thariqat. Siapa yang menempuh salah satunya, pasti akan selamat”.

Intisari yang dapat diambil dalam Hadits di atas adalah: “Siapa yang ingin selamat maka harus berthariqat dan siapa yang tidak ingin selamat, maka silakan tidak berthariqah”

Kegelapan hati, perbuatan durjana, angkara murka, maksiat dan dosa,hampir-hampir tidak dapat dihindari walau sekejap mata. Ibarat sebuah kehidupan alam nyata, dunia sudah nampak gelap-gulita. Pelita penerang pun sangat dibutuhkan untuk menyinarinya.

Di sisi lain timbulnya pro-kontra terhadap persolan thariqat yang notabennya banyak dijalani di kalangan kaum sufi, menjadi semakin lebih hidup dalam nuansa keilmuan para pecinta ilmu. Barang kali ini juga merupakan bagian yang diisyaratkan oleh Nabi SAW yang mengatakan, bahwa perbedaan di antara umatku adalah rahmat.

Yang pro mendukung dengan berbagai argumentasinya. Sementara yang kontra menyalahkan, menyesatkan, bahkan mengkafirkan. Jika telah terjadi demikian, maka perbedaan bukan lagi menjadi rahmat tetapi menjadi laknat. Dan tentunya ini bukan yang diharapkan oleh siapa pun yang memiliki hati nurani dan kewaspadaan dalam keimanan.

Bolehlah kita berbeda atau berpendapat dengan keilmuan dan kebenaran yang dimilikinya. Tapi ingat ! jangan merasa pendapat dan kebenaran sendiri yang dianggap lebih benar. Karena kebenaran yang hakiki hanya milik Alloh SWT.

Bercerminlah kepada para sahabat, Tabi’in dan Salafus Shalihin. Bukankah para tokoh masa lalu, para ulama salafussholihin terdahulu telah memberikan contoh demikian. Tahukan kita, bahwa Imam Syafi’iberbeda pendapat dengan gurunya, Imam Malik dalam masalah Ibadah dan muamalah, sebanyak 6000 perbedaan. Dan Imam Syafii dengan Imam Hanafi berbeda pendapat, baik dalam masalah Ibadah maupun muamalah, sebanyak 5000 perbedaan. Serta Imam Hanafi dan Imam Malik 12.000 perbedaan pendapat.

Apakah Beliau menyatakan pendapat sendiri yang lebih benar. Atau membawa pengikutnya bermusuhan untuk mempertahankan pendapatnya ? atau justeru sebaliknya ? mengajarkan dan menanamkan sifat saling menghargai dan mempertahankan rasa persaudaraan.

Ketika para Ulama Imamul Mujtahid, Mufasir dan tokoh-tokoh sufi tersebut ditanya sama pengikutnya tentang perbedaan itu, Beliau menjawab: “ Pendapat Beliau sama dengan kami, berlandaskan Alqur’an dan Hadits”.

Kisah nyata ini dapat dijadikan satu contoh dalam kehidupan Umat Islam khususnya di Indonesia, terutama para ilmuwan, agar tidak memperkeruh dan menghancurkan Islam dan Umat Islam dari dalam. Jangan sampai apa yang dikatakan oleh Muhammad Abduh: “Islam terhalang oleh Umat Islam” justru terwujud.

Blog ini dibuat dan telah terbit dalam format buku berjudul “TIJANIYAH MENJAWAB DENGAN KITAB DAN SUNNAH” karya Syekh Sholeh Basalamah dan Syaikh Misbahul Anam, M.T yang diilhami oleh sebagian sebab-sebab tersebut di atas di samping dengan terbitnya buku “Darah Hitam Tasawuf dan Tulisan Muhammad Ashim dalam Majalah As-Sunah, Edisi 02/tahun IX/1426 H./2005 M. yang telah menimbulkan persoalan pada sebagian Umat Islam. Dan juga dalam rangka merealisasikan pengamalan Alqur’an:

segala-puji-4

“Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Alloh dan taatlah (kepadaku).” (QS. Az-Zukhruf: 63)

segala-puji-5

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)

Semoga blog ini dapat bermanfaat, menjawab persoalan dan menjadi pelita bagi manusia yang membutuhkannya. Jika benar, maka Alhamdulillah itu berkat pertolongan Alloh dan kebenaran dari Alloh SWT. Jika salah atau keliru, itu dari diri dan ijtihad kami. Hal ini karena kami ingin menjelaskan esensi dan meluruskan pemahaman tersebut. Tidak ada tujuan lain dalam pembuatan blog ini, kecuali memperbaiki dan menghendaki kebenaran. Karena kami adalah manusia yang mungkin benar dan mungkin salah. Setiap kita bisa diambil pendapatnya dan bisa ditolak, kecuali Rasululloh yang ma’sum yang tidak berbicara berdasarkan hawa nafsunya.

Kami mohon perlindungan kepada Alloh SWT agar tidak termasuk orang yang mempelajari ilmu hanya untuk berdebat dan berdiskusi, seperti yang telah disabdakan oleh Nabi SAW. “Siapa yang mencari ilmu untuk mendebat orang-orang yang bodoh atau untuk mendebat para ulama atau untuk memalingkan perhatian orang kepadanya, maka Alloh akan memasukkannya ke dalam neraka.” (HR. Tirmidzi dll.)

salat-fatihi

Ya Allah, sampaikan rahmat penghormatanku kepada tuan kami Nabi Muhammad.

Pembuka pintu yang terkunci, penutup sesuatu yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran dan petunjuk kearah jalan-Mu yang yang lurus.

Dan sampaikan pula rahmat kepada keluarganya sesuai derajat kemuliaan mereka yang agung.


Tinggalkan komentar

Kategori